Pengalaman, Praktek dan Belajar Berkesinambungan Adalah Awal Kusuksesan
Sambilan Belajar, Jadilah Jurnalis Hebat !
1. MENULIS BERITA DI MEDIA ONLINE
Sepertinya, bahasa yang sangat sederhana “Menulis Berita di Media Online” kata – kata yang mudah terucap namun sulit untuk mengaplikasikannya.
Mengapa demikian ? Sangatlah beralasan, bahwa seseorang yang berkeinginan kuat untuk menghasilkan karya jurnalistik berupa BERITA agar lolos terbit di media online membutuhkan ilmu.
Ilmu jurnalistik ternyata penting. Menulis berita itu tidak semudah apa yang dibayangkan, juga bisa dibilang gampang jika tahu tips – tips nya.
Kuncinya ada pada diri sendiri, apakah mau belajar ? Karena tanpa belajar tentu tidak akan bisa menghasilkan karya lebih baik.
“Berita” atau sering disebut Berita “Langsung” adalah salah satu hasil karya Jurnalistik. Setiap orang yang menjadi dan menjalani profesi wartawan atau disebut juga jurnalis, menulis berita adalah konsumsi setiap hari.
Ada semacam kewajiban setiap hari bagi yang menjalani profesi itu agar menulis berita. Hal ini sesuai dengan Undang – Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999.
Dan itu adalah tuntutan media massa baik itu online maupun cetak, beda halnya dengan media sosial.
Permasalahannya ?
Sudahkan kita menghasilkan karya jurnalistik berupa BERITA LANGSUNG itu ? Tapi berita layak siar.
Menulis berita, bukan sekadar menulis, menulis karya dengan ilmunya. Karena, tanpa ilmu dan seninya pasti mendapatkan kesulitan.
Kedua itu sangat penting agar hasil karya layak terbit media dan jika sudah kayak terbit, pasti ada kebanggan tersendiri bagi seorang jurnalis.
Ilmu menulis berita itu Simple saja, harus bisa memahami dan menempatkan unsur berita dalam tulisan (5WIH) dan ada nilai beritanya seperti terbaru, fakta, ada sumber yang jelas dan sebagainya.
Seorang penulis jika mengabaikan kaidah Jurnalistik, maka dapat dipastikan hasil tulisannya kurang bagus bahkan sedihnya karya itu tidak layak terbit.
2. Beberapa Istilah Populer Dalam Berita
Berbagi info itu adalah penting, namun berbagi ilmu jauh lebih penting.
Melihat saat ini, profesi jurnalis itu sudah menjadi target banyak orang, pasalnya, profesi yang nilai sangat mulia bukan saja sebagai kontrol sosial, profesi menghasilkan uang, untuk menambah pendapatan keluarga namun juga untuk membanru memberikan informasi fakta kepada masyarakat.
Tidak heran, banyak orang berinvestasi di bidang media massa dengan membangun media cetak dan online dengan berbagai program unggulan.
Sebagai seorang berprofesi jurnalis atau sering juga disebut wartawan atau pewarta bahkan ada yang menyebutkan kontributor. Istilah – istilah luar biasa populer di tengah masyarakat umum.
Akan tetapi, untuk menjalani profesi itu, kembali lagi bukanlah suatu pekerjaan yang mudah dan dianggap biasa saja. Karena, profesi ini menuntut keahlian dan kedisiplinan dan penuh tanggungjawab, menulis berita adalah kewajiban utama.
Untuk menghasilkan berita yang baik atau hasil karya jurnalistik yang berstandar penting seorang jurnalis memahami banyak hal seperti yang akan kami sampaikan, ulas secara sederhana melalui tulisan ini sebagai berkelanjutan :
Adapu. Pembahasan kali ini adalah berkaitan dengan istilah – istilah utama dalam berita karya jurnalistik yaitu :
(Ide , Judul, Lead, Body, Leg, Poto Kalimat, Alinea, Piramida Terbalik
Unsur Berita, Nilai Berita, bahasa berita. Dll)
Mari kita belajar bersama :
1. Kerangka berita : merupakan gambaran kasar bagaimana informasi yang telah dikumpulkan tersebut akan diolah menjadi sebuah berita. Berita terdiri dari 3 (tiga) unsur yakni judul, teras, serta kelengkapan atau penjelasan berita.
2.Teks berita adalah teks yang berisi tentang sebuah peristiwa, kejadian, atau informasi yang berupa fakta. Seperti halnya teks lain, terdapat struktur yang membentuk sebuah teks berita.
Struktur berita secara urut meliputi judul (headline), kepala berita (lead), tubuh berita (body), dan ekor berita (Leg).
3. Ide berita adalah sebagai rancangan yang tersusun di dalam pikiran; atau perasaan yang benar-benar menyelimuti pikiran. Gagasan, seperti halnya ide, memiliki arti hasil dari pemikiran.
4. JUDUL berita (headline) merupakan gambaran topik berita yang berfungsi memberitahukan berita apa yang disajikan.
Judul berita sangat membantu para pembaca yang sibuk dan mempunyai waktu yang terbatas karena secara singkat judul berita memberikan informasi awal kepada pembaca.
5.Kepala berita (lead) adalah bagian awal pemberitaan yang memuat keenam unsur berita. Kepala berita berisikan informasi penting yang susunan unsurnya dapat bervariatif.
6.Body berita atau tubuh berita adalah struktur yang memuat informasi penting yang dapat berupa penjelasan mengapa dan bagaimana.
7.Leg (kaki atau ekor berita): berisi hal-hal yang tidak terlalu penting, sehingga apabila dihilangkan oleh editor tidak akan berpengaruh terhadap pokok bahasan berita.
Ekor berita adalah struktur yang memuat informasi tidak penting yang tidak memiliki kaitan langsung dengan judul beritanya.
8. Foto jurnalistik adalah sebuah bentuk dari jurnalisme (mengumpulkan, menyunting, dan memperlihatkan bahan berita untuk publikasi atau penyiaran) yang menggunakan gambar-gambar dalam rangka mengabarkan sebuah berita.
9. Kalimat berita merupakan kalimat yang memberikan atau memaparkan sebuah informasi kejadian atau peristiwa sesuatu kepada pembaca atau pendengarnya.
10. Isi berita adalah apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana (lebih kepada 5WIH)
Berita adalah keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat. Hangat artinya kejadian yang diberitakan tersebut sedang menjadi perbincangan orang banyak (aktual).
11. Paragraf berita adalah sebuah teks atau laporan yang memaparkan suatu berita dan peristiwa.
11. Piramida terbalik adalah struktur penulisan atau penyajian berita paling dasar yang umum dilakukan wartawan, khususnya untuk straight news atau feature.
Dengan cara ini, wartawan menempatkan semua informasi penting pada bagian awal, kemudian makin kebawah memuat informasi yang kurang penting.
13.Unsur Berita adalah sesuatu yang sangat penting menjadi perhatian wartawan, karena itu adalah inti sebuah berita.
Biasanya dikenal dengan rumus 5W+1H berisi inti-inti penyusun berita atau cerita tersebut. 5W+1H sendiri diambil dari kata-kata tanya dalam bahas Inggris seperti, What, Who, When, Why, Where, dan How. Dalam bahasa Indonesia kata-kata tanya tersebut adalah Apa, Siapa, Kapan, Mengapa, Di mana, dan Bagaimana.
14. Nilai berita merupakan patokan seorang reporter/wartawan dalam menilai apakah sebuah peristiwa layak diberitakan atau tidak.
15.Bahasa jurnalistik adalah bahasa komunikasi massa yang berfungsi sebagai pemberi informasi kepada publik, atau dapat diartikan sebagai bahasa komunikasi pemberitaan.
Beberapa item penting itu menjadi dasar bagi seorang penulis di media massa. Sehingga dalam menjalani tugas sehari – harinya akan lebih mudah dan semoga tulisan ini bermanfaat.
Nah, demikian keterangan awal untuk kita ketahui bersama agar menjadi jurnalis yang handal dan profesional.
3. OOO… Ternyata Rahasia Menulis Berita Itu !!!
Kembali kami mencoba mengajak kita untuk selalu rendah hati menimba ilmu jurnalistik agar hasil karya benar – benar mantap.
Sebelumnya, sudah kami bahas terkait berita, istilah dalam berita dan sebagainya. Kini saatnya kami hadir lagi dengan tema baru.
” Rahasia Menulis Berita ”
Mungkin menarik Temanya bagi yang benar – benar ingin mendapatkan dan menambah wawasan, tetapi tidak menarik bagi yang sudah pintar. Intinya adalah, kita (anda dan saya tetap selalu belajar), saling memberi dan menerima dan selalu mempraktekkan nya.
Menulis berita itu ada rahasianya, jika rahasia itu dimiliki, maka sangatlah mudah menulis berita dan merevisi berita itu.
Intinya adalah 5WIH (ADIK-SIMBA), maka banyak pertanyaan tentang rumus ini, misal posisinya wajib dimana ? Urutan 5WIH nya bagaimana ? Dan sebagai – sebagainya.
Ada media mengharuskan 5WIH itu pada LEAD, ada juga pada Alinea 1 dan 2 dan bahkan ada media mengharuskan 5WIH itu pada alinea 1, 2 dan 3.
Kita boleh memilih !
Bahayanya jika 5WIH itu justru tidak ada atau tidak cukup, berarti berita yang di tulis tidak layak terbit di media nasional.
Kalau begitu, lantas bagaimana susunannya ? jawabannya mudah saja. Posisi dan urutan penempatan 5WIH belum ada aturan khusus.
Akan tetapi, sebagai jurnalis pemula atau sudah mahir cukup mengikuti yang lazim saja, hasil berita itu terasa enak dibaca (Berarti Ada Rasa Juga ya ? ).
Bagaimana agar enak dibaca ?
Jawabannya, ikuti aturan penulisan Jurnalistik yang benar, banyak membaca dan menyimak hasil karya di sejumlah media nasional.
Kren nya, jangan enak di kuta tak enak di orang, nampak betul kita tak pernah belajar.
Jika ingin naik kelas ! Hahahaa. Ya, kata teman saya, kita harus banyak membaca dan membandingkan serta menjadikan referensi berita – berita media besar, nasional.
Karena, selain teruji juga hasil dari karya jurnalis – jurnalis berpengalaman dan teruji lolos pendidikan jurnalis.
Mari kita membuang ego masing – masing. Jika kita masih kurang ilmu dan pembekalan tentang jurnalistik, ya.. sebaiknya terus belajar dan belajar. Perlu di ingat bahwa ” Ilmu jurnalistik itu semakin dalam, mengikuti perkembangan” sehingga kita harus selalu update.
Akan tetapi, ingat bahwa, kunci sukses jurnalistik itu adalah belajar dan belajar. Jangan pernah malu dan malas untuk belajar.
Bayangkan, jika hasil karya jurnalistik yang kita hasilkan ternyata orang lain menilai hasilnya kurang optimal dan beritanya berantakan.
Dampak dari kita menulis sesuai selera kita ? Pasti hancur – hancuran hasil nya.
“Hasil tulisan kita itulah kualitas kita” simpel bukan.
Menulis berita itu, ibarat kita meluncur dari atas ke bawah, tanpa henti tidak terhalang. Seperti main di salju, lurus meluncur sampai tujuan.
Logikanya adalah menulis dengan gaya lurus “Satu Tema Satu Topik” antara kalimat dengan kalimat, antara paragraf dengan paragraf setelahnya saling mendukung.
Wah wah… seperti PIRAMIDA TERBALIK, ya itu polanya.
Jangan menulis seperti “Kita Turun Tangga” hahahaha.
Terasa berdetak detak, napas kita turun naik, pakai berhenti sejenak. Karya tulis itu harus tetap mengikuti kaedah jurnalistik terbaik.
Mungkin itu tulisan ringan untuk sekedar berdiskusi dan saling mengingatkan. Tetapi ” Talenta, Hasil Karya Anda Adalah Itulah Anda ” (Bersambung..)